Contoh Askep dan LK Oral Hygiene Dengan SARS COV-19 di RS
A. DEFINISI
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Potter dan Perry, 2006).
Oral hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan yang dilakukan agar kondisi rongga mulut tetap bersih dan segar sehingga terhindar dari infeksi.
Oral hygiene juga mampu mengurangi jumlah mikroorganisme dan pengumpulan organisme yang mengalami translokasi serta kolonisasi di dalam mulut (Setianingsih dkk, 2017).
COVID-19 atau Corona Virus Deases adalah sebuah pneumonia jenis baru yang disebabkan oleh SARS-CoV2.
SARS-CoV2 termasuk keluarga Corona Virus yang memiliki 79% kesamaa dalam urutan genetik dengan SARS-CoV² dan 50% kesamaan dengan MERS-CoV³ (Roujian dkk., 2020).
Kontak penulis untuk unduh file doc dan ppt Askep ini. Terima Kasih
B. TUJUAN
Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan disi seseorang
3. Mencegah penyakit
4. Menciptakan keindahan
5. Meningkatkan rasa percaya diri.
C. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telinga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genitalia
7. Perawatan kulit seluruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
9. Perawatan gigi dan mulut.
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE
1. Gambaran individu
2. Praktik sosial
3. Status ekonomi-sosial
4. Pengetahuan yang baik tentang kesehatan
5. Budaya terkait kebersihan diri
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondisi fisik sehat atau sakit.
E. MASALAH PADA ORAL HYGIENE
1. Karies gigi: tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang berhubungan dengan kekurangn kalsium.
2. Plak: plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi asam normal; dan netralisasi karena asam akan merusak gigi.
3. Penyakit periodontal: merupakan penyakit jaringan sekitar gigi. Penyakit seperti deficit kalkulus, gingival bengkak, peradangan dan alveolar hancur.
4. Halitosis: disebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake makanan tertentu dan infeksi. Halitosis juga disebabkan karena kondisi sistemik karena penyakit liver dan diabetes.
5. Keilosis: timbulnya bibir retak. Disebabkan salvias berlebih, nafas mulut dan defisiendi riboflavin.
6. Stomatitis/ sariawan: disebabkan oleh tembakau, defisiensi vitamin, infeksi bakteri atau virus dan kemoterapi.
7. Glositis/ peradangan lidah: disebabkan oleh infeksi/cedera, luka bakar/gigitan.
8. Gingginvitis/ peradangan gusi: defisiensi vitamin dan personal hygiene yang buruk.
F. PETINGNYA ORAL HYGIENE
Laporan Wang dkk ditemukan 41% pasien mempunyai transmisi nosokomial dan disimpulkan oleh WHO- CDC bahwa penyebaran COVID-19 melaluli droplet atau aerosol.
Saliva mengandung konsentrasi tinggi COVID-19 sebanyak 1,2 x 10⁸ kopi/mL (Wang To, Kelvin Kai dkk, 2020).
Bersin mempoduksi sampai 40.000 droplet, bantuk memproduksi sampai 3.000 droplet, sementara bicara selama lima menit mengeluarkan sampai 3.000 droplet.
Jumlah virus terbanyak ditemukan di Nasofarink dan Oropharink dan menjadi sumber utama penyebaran droplet atau aerosol (Peng, Xian dkk, 2020).
Gargling atau berkumur sampai ke tonggorokan adalah salah satu bentuk dari Praktek Respiratory Hygiene untuk mencegah infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA) (Satomura K., 2005).
Laporan Anderson menyatakan antiseptik Povidone Iodine (PVP-I) dengan konsentrai 10%, 7,5%, 1%, 0,4,5% terbukti efektif membunuh 99,99 % virus SARS-CoV2 dalam 30 detik pemaparan (Anderson, Danielle E dkk, 2020).
Gargling dengan menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik Povidone Iodine 1% efektif membunuh virus SARS-CoV2 di rongga mulut.
Perlindungan Dasar terhadap SARS-Cov2 yang direkomendasikan oleh WHO (2020):
1. Praktek Hand Hygiene
2. Praktek Respiratory Hygiene
3. Praktek Social Distancing
4. Hindar menyentuh Mata, Hidung dan Mulut
5. Dan lainnya.
Memutus Rantai Penyebaran SARS-Cov2 dengan Oral Hygiene:
1. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut (Rajin sikat gigi setelah makan)
2. Kumur dan Gargling dengan Obat Kumur (Menekan petumbuhan jamur dan bakteri).
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengakajian
a. Identitas Pasien
1) Nama : Tn. N
2) No. RM : 000740506
3) Tanggal Lahir : 09-06-1969
4) Alamat : Sinanggul 26/5 Mlongo, Jepara
5) Jenis Kelamin : Laki-laki
6) Ruang : Teratai 1
7) Tanggal Masuk : 29-07-2020
8) Alasan Masuk : Rapid Test SAR CoV2 Reaktif
9) Diagnosa Medis : SAR CoV2 Terkonfirmasi Positif
b. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik,
2) Kesadaran : Compos Metis, GCS : 15
3) Tekanan Darah : 120/ 80 mmHG
4) Nadi : 86 x/menit
5) Suhu : 37 ° C
6) Respiratory Rate : 18 x/menit
c. Perubahan Pola Fungsional
1) Pola Oksigenasi: tampan sering batuk, tak terpasang 02 nasal canul
2) Pola Nutrisi: diit dari rumah sakit habis satu porsi
3) Pola Eliminasi: pola BAK dan BAB teratur
4) Pola Aktivitas: mampu berpindah ke kamar madi, dan aktivitas secara mandiri
5) Pola Personal Hygiene: badan tampak bersih mandi 2x/ hari, tidak gosok gigi dan berkumur hanya pakai air saja.
d. Pemeriksaan fisik
1) Hidung: tampak sering bersin
2) Mulut: mukosa mulut tampak kering, sering batuk
3) Gigi: gigi lengkap, bersih
4) Telinga: telinga bersih.
2. Analisa Data Keperawatan
Hasil pemeriksaan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) Swab pada TN. N di RSUD RA. Kartini. mendapat hasil SAR CoV2 Terkonfirmasi Positif.
3. Diagnosis Keperawatan
Infeksi berhubungan dengan Kegagalan untuk Menghindari Patogen akibat Paparan SAR CoV2.
4. Intervensi dan Implementasi Keperawatan
Infeksi
a. Tujuan : Infeksi berkurang/hilang
b. Kriteria hasil : tampak tidak batuk, tidak panas
c. Rencana dam Implementasi Tindakan :
1) Memonitor Vital Sign (terutama suhu tubuh, status pernafasan)
2) Menganjurkan Istirahat dengan memberikan posisi semi fowler
3) Menganjurkan Hand Hygiene pakai sabun dengan benar
4) Menganjurkan Personal Hygiene dengan mandi teratur dan menjaga kebersihan badan
5) Mengajurkan Respiratory Hygiene dengan memakai masker, menutup mulut saat batuk atau bersin
6) Menganjurkan Oral Hygiene dengan sikat gigi teratur dan berkumur dengan obat kumur yang mengandung antiseptik Povidone Iodine 1%
7) Kolaborasi medis dengan berikan terapi sesuai program:
a) Infus RL 20 tpm
b) Paracentamol 500gram/8jam
c) Vestein 1tablet/8jam
d) Salbutamol 2tablet/8jam
e) Hidrosiklorokuin 400mg/12jam
f) Ostelamivir 75mg/12jam
g) Berotec 2puff
h) Omeprazole 1tablet/12jam
i) N-acetylcysteine 1tablet/8jam.
5. Evaluasi
a. Tujuan keperawatan yang sudah terpenuhi, penyebaran infeksi virus SAR CoV2 pada pasien berkurang. Tampak suhu badan sudah normal dan batuk mulai berkurang.
b. Tujuan keperawatan yang belum terpenuhi, pasien belum mampu mencegah penyebaran infeksi virus SAR CoV2. Tampak pasien masih sering tanpa masker, batuk tanpa ditutupi, serta belum berkumur dengan obat kumur mengandung antiseptik Povidone Iodine 1%.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anderson, Danielle E dkk. (2020). Povidone-Iodine Demonstrates Rapid In Vitro Virucidal Activity Against SARS-CoV-2, The Virus Causing COVID-19 Disease. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32643111/
2. Lu, Roujian dkk. (2020). Genomic characterisation and epidemiology of 2019 novel coronavirus: implications for virus origins and receptor binding. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32007145/
3. Peng, Xian dkk. (2020). Transmission routes of 2019-nCoV and controls in dental practice. https://www.nature.com/articles/s41368-020-0075-9
4. Potter, P.A., & Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC.
5. Satomura K. (2005). Prevention of upper respiratory tract infections by gargling: a randomized trial. https://www.unboundmedicine.com/medline/citation/16242593/Prevention_of_ upper_respiratory_tract_infections_by_gargling:_a_randomized_trial_
6. Setianingsih dkk. (2017). Gambaran Pelaksanaan Tindakan Oral Hygiene Pada Pasien Di Ruang Intensive Care Unit (ICU). https://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi/article/view/45
7. Wang To, Kelvin Kai dkk, (2020). Consistent Detection of 2019 Novel Coronavirus in Saliva. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7108139/
8. WHO (2020). Coronavirus Disease (COVID-19) Advice For The Public. Updated 4 June 2020. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public
Posting Komentar