Bahaya Meniup Minuman dan Makannan Panas Bagi Kesehatan, Nih kata Ahli Gizi!
Menikmati minuman panas sambil meniup-niup sebelum menyeruputnya, memang hal biasa yang dilakukan banyak orang bukan. Namun tahukan kamu, kalau kebiasaan tersebut ternyata cukup berbahaya untuk kesehatan kita loh. Seperti pernyataan yang di utarakan ahli gizi asal indonesia, bahwa kebiasaan meniup minuman panas mempunyai resiko besar terkena penyakit flu, TBC, hepatitis, hingga batu ginjal.
Seorang ahli gizi dari RSUD Ulin Banjarmasin, Pramono, mengungkapakan di Grup Gerakan Sadar Gizi terkait bahaya meniup minuman maupun makanan yang akan dimakan oleh kita. Selain udara yang kita tiup dari mulut mengeluarkan gas kotor seperti CO2 (Karbondioksida), juga bisa menimbulkan penyakit berbahay lain.
"Bayangkan apabila si peniup sedang sakit flu, TBC atau mungkin hepatitis maka kemungkinan penularan akan terjadi," kata Parmono, KompasTV (10/6/15).
Menurut penjelasan reaksi kimia, jika uap air (H2O) bereaksi dengan karbondioksida (CO2) maka akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam dan berbahaya bagi tubuh manusia. Meski reaksi ini masih diperdebatkan, apakah hanya pada suhu dan tekanan tinggi saja (25 derajat celcius).
Selain diduga bisa membentuk senyawa yang besifat Asam, komponen yang ada di air juga beresiko menyebabkan gangguan perkemihan. Masalahnya jika air mengandung Kapur tohor (CaO) ditiup oleh udara yang keluar dari mulut, maka akan bereaksi dengan CO2 dalam nafas membentuk batu kapur (CaCO3). Nah batu kapur inilah yang diduga para ahli salah satu penyebab pada pebderita batu ginjal.
Sementara jika makanan ditiup dengan kipas, jelas Pramono maka secara ilmiah mendapat hasil yang berbeda dengan memakai mulut. Pasalnya nafas itu sendiri mengeluarkan karbondioksida, sedangkan kipas mengeluarkan udara alami.
"Nafas kalau orangnya sakit bisa menular, kalau kipas seperti angin alami," kata Pramono.
Editor: Heru Setianto
Source:KompasTV
Seorang ahli gizi dari RSUD Ulin Banjarmasin, Pramono, mengungkapakan di Grup Gerakan Sadar Gizi terkait bahaya meniup minuman maupun makanan yang akan dimakan oleh kita. Selain udara yang kita tiup dari mulut mengeluarkan gas kotor seperti CO2 (Karbondioksida), juga bisa menimbulkan penyakit berbahay lain.
"Bayangkan apabila si peniup sedang sakit flu, TBC atau mungkin hepatitis maka kemungkinan penularan akan terjadi," kata Parmono, KompasTV (10/6/15).
Menurut penjelasan reaksi kimia, jika uap air (H2O) bereaksi dengan karbondioksida (CO2) maka akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam dan berbahaya bagi tubuh manusia. Meski reaksi ini masih diperdebatkan, apakah hanya pada suhu dan tekanan tinggi saja (25 derajat celcius).
Selain diduga bisa membentuk senyawa yang besifat Asam, komponen yang ada di air juga beresiko menyebabkan gangguan perkemihan. Masalahnya jika air mengandung Kapur tohor (CaO) ditiup oleh udara yang keluar dari mulut, maka akan bereaksi dengan CO2 dalam nafas membentuk batu kapur (CaCO3). Nah batu kapur inilah yang diduga para ahli salah satu penyebab pada pebderita batu ginjal.
Sementara jika makanan ditiup dengan kipas, jelas Pramono maka secara ilmiah mendapat hasil yang berbeda dengan memakai mulut. Pasalnya nafas itu sendiri mengeluarkan karbondioksida, sedangkan kipas mengeluarkan udara alami.
"Nafas kalau orangnya sakit bisa menular, kalau kipas seperti angin alami," kata Pramono.
Editor: Heru Setianto
Source:KompasTV
Posting Komentar